Korban Dugaan Pelecehan Oleh Dokter di Malang Bertambah Menjadi 4

etelah viral disosial media tentang pengakuan salah satu korban di akun Instagram pribadinya, kini ada 3 orang lain yang melaporkan kasus serupa, mere

 

(Foto Dok : Istimewa)

PORTAL JATIM24 – Dalam peristiwa dugaan pelcehan seksual yang dilakukan oleh oknum Dokter di Malang, Jawa Timur, muncul babak baru, setelah viral disosial media tentang pengakuan salah satu korban di akun Instagram pribadinya, kini ada 3 orang lain yang melaporkan kasus serupa, mereka juga mengaku sebagai korban pelecehan dari oknum Dokter berinisial AY tersebut.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Satria Marwan selaku kuasa hukum  korban berinisial QAR, , menyampaikan informasi tersebut pada (20/04/2025).

“Kami mendapat informasi ada korban lainnya sebanyak 3 orang. Dan apabila dihitung dengan klien kami, maka total ada 4 korban dengan pelaku dokter yang sama,” ungkapnya.

Setelah mendapatkan  informasi tersebut Marwan menyampaikan, tengah mengumpulkan barang bukti dugaan pelecehan seksual oleh terduga pelaku kepada ketiga korban lainya.

Pihaknya berencana akan menjalin komunikasi lanjut dengan terduga korban lainya untuk menentukan Langkah hukum selanjutnya.

👉Baca juga Kronologi Dokter Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Pasien di Malang Jawa Timur

“Saya tidak menyebutkan siapa korban lainnya,. Modus nya hampir sama, dengan pelaku dokter yang sama, dan dirumah sakit yang sama,’ imbuhnya.

Ketiga korban tersebut disebut menghubungi QAR setelah ia memberanikan Speakup dan melakukan jalur hukum, ketiganya menceritakan pengalaman tentanng apa yang terjadi kepada mereka yang di lakukan oleh AY.

Menurut kuasa hukum QAR, Terduga pelaku, yakni AY, diduga menggunakan modus yang sama untuk melakukan aksi bejad tersebut kepada tiga korban lainya, yakni dengan spam chat, menggoda, hingga mengajak nonton konser.

“ Jadi ini tahunnya berbeda-beda. Dengan modus seperti spam chat, goda-goda,hingga mengajak nonton konser dan lain sebagainya,” tegasnya.

Satria kuasa hukum QAR mengaku juga kecewa kepada pihak rumah sakit yang belum melakukan komunikasi atau permintaan maaf kepada terduga korban QAR. Ia berperndapat seharusnya pihak rumah sakit tak hanya menonaktifkan terduga pelaku, tetapi juga meminta maaf untuk menjaga  nama baik insitusi.

“Saya pikir tidak ada ruginya rumah sakit mempertahanan nama baik dengan meminta maaf tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada hal tersebut. Oleh kerenna itu, kami sangat menyangkan sekali,’. Tutupnya.

*)Publisher: (AZAA/KK)